Buku besar kas perusahaan biasanya
mengandung atau mencatat transaksi yang berhubungan dengan kas yang ada
di bank. Contohnya bisa pembayaran melalui cek ataupun penerimaan dari customer yang
langsung disetor ke bank. Tentunya kejadian tersebut akan mempengaruhi
saldo kas perusahaan di bank. Selain perusahaan, bank juga melakukan
pengecekan (recording) terhadap arus keluar masuk kas perusahaan di bank tersebut misalnya pengeluaran cek oleh perusahaan, deposit, biaya bank (services charges) ataupun transaksi-transaksi lainnya.
Setelah bank melakukan record dari semua transaksi yang terjadi, bank akan memberikan print out setiap akhir bulan yang menunjukan record semua transaksi perusahaan yang disebut dengan Bank Statement. Bank Statement itu listnya sesuai dengan dengan transaksi kas di bank yang akhirnya akan sesuai dengan saldo kas di bank.
Selanjutnya, ketika perusahaan menerima Bank Statement itu, perusahaan akan melakukan verifikasi terhadap amount
atau saldo yang sesuai dengan catatan bank tersebut apakah sudah
konsisten dengan saldo yang ada di catatan perusahaan atau belum? Nah,
kegiatan verifikasi dan konfirmasi atas kesesuaian saldo yang ada di
catatan bank dengan saldo yang ada di catatan bank itu dinamakan dengan
rekonsiliasi bank (Bank Reconciliation). Keuntungan dari
melakukan kegiatan ini adalah kita bisa mengetahui apakah saldo kas di
bank sudah sesuai dengan catatan perusahaan. Apabila tidak sama maka
kita bisa menelusurinya dengan trasing ke transaksi apa saja yang sudah
terjadi sehingga didapatkan saldo yang benar.
Dikarenakan banyak perusahaan dengan
ribuan cek tiap bulan dan dengan deposit yang banyak pula, kegiatan
rekonsiliasi ini tentu akan memakan banyak waktu . prosesnya akan
menjadi sangat kompleks dan kadang-kadang ada beberapa item yang muncul
pada catatan kas diperusahaan misalkan di bulan January tetapi catatan
tersebut baru muncul di catatn bank pada bulan selanjutnya. Contohnya,
ketika perusahaan mengeluarkan cek pada akhir January tetapi cek
tersebut baru dicairkan di hari berikutnya karena misalkan banknya tutup
atau si penerima cek menangguhkan pencairan cek tersebut. Kejadian ini
tentu catatan perusahaan akan menunjukan ada pengurangan kas pada bulan
January sedangkan menurut catatn bank pengurangan tersebut terjadi pada
bulan February. Selain itu, kadang-kadang bank mengurangi saldo kas
perusahaan tanpa konfirmasi,misalnya bank mencatat pengeluaran untuk services charge pada akhir january. Sedangkan perusahaan tidak mengetahu hal itu sampai
menerima bank statement pada bulan berikutnya. Dan tentunya hal itu
akan menyebabkan adanya perbedaan antara saldo catatan di bank dan saldo
yang ada di catatan perusahaan.
Nah dengan demikian mesti ada ajdustment untuk mennetukan berapa sih saldo kas perusahaan di bank yang sebenarnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus